- Detail
-
Ditulis oleh : Pujangga Tanpa Sangka
Allah s.w.t. ada dimana-mana. Dia menciptakan semua makhluk yang ada di langit dan di bumi. Maha tunggal, termpat bergantung segala sesuatu. Temaat semua makhluk memuji dan memohon. Maha mengabulkan semua do'a hamba-hambanya. Maha melihat dan mengetahui semua kehendak dan cita-cita makhlukNya.
Selengkapnya...
- Detail
-
Ditulis oleh : Pujangga Tanpa Sangka
1. Pemahaman tentang Medan Magnit
Medan magnit yang dimaksud di sini adalah jangkauan ketertarikan kepada seseorang karena sesuatu 'kekuatan lahir atau bathin' yang dimiliki oleh orang tersebut.
Selengkapnya...
- Detail
-
Ditulis oleh Pujangga Tanpa Sangka
Memahami jalan menuju Allah merupakan kewajiban setiap muslim. Kenapa? Karena dengan memahami jalan tersebut akan dapat membimbing dan mempertebalkan keyakinan (iman) seseorang pada Allah. Sebagai seorang muslim, pasti akan bertanya sejauh mana bobot atau kadar keyakinan (iman) yang ia miliki, sebab kadar keyakinan itulah akan mengantar seseorang untuk menuju Allah.
Menumbuhkan keyakinan pada Allah dengan segala prosesnya membutuhkan pemahaman mendalam, dimana masing-masing orang berbeda satu sama lain tergantung seberapa luas pemahaman yang diberikan Allah kepadanya. Perlu disadari, walaupun berbeda tetapi pada hakekatnya adalah sama, dimana setiap orang yang bertuhan pada Allah pasti ia akan berusaha memahami bagaimana jalan yang sedang dan akan ia tempuh untuk menuju Allah itu.
Selengkapnya...
- Detail
-
Ditulis oleh : Pujangga Tanpa Sangka
Pada bagian berikut ini kita akan berbicara tentang 'kekosongan'. Maksud 'kekosongan' adalah meniadakan sesuatu selain hanya tujuan dan niat karena Allah tanpa ada tendensi sesuatu yang bersifat semu dan merusak niat. Di dalam kekosongan tersimpan 'isi' yang sarat dengan makna-makna hakiki.
Maka hakekat 'kekosongan' adalah 'isi', bukan hakekat kelihatannya 'berisi' tetapi sebenarnya adalah 'kosong'. Dalam proses jalan menuju dan mendekatkan diri pada Allah, seorang hamba harus memahami makna 'kekosongan', sebab bila diabaikan dan tidak dipahami mustahil sampai kepada tujuan.
Untuk menjelaskan makna danmaksud dalam kekosongan ini, kita akan mengambil contoh sederhana dalam realitas kehidupan pengalaman keagamaan sehari-hari, baik secara berkelompok (berjamaah), individu, dalam sikap, ucapan, penglihatan maupun dalam wujud benda yang berada di sekeliling kita. Berikut ini akan diuraikan satu persatu.
Selengkapnya...